oleh

Warga Kavling Mushola Nurul Iman Meriahkan HUT RI ke-80 dengan Karnaval dan Semangat Persatuan

Bekasi – Kompas Rakyat

Kemerdekaan bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan momen refleksi penuh makna, baik secara nasional maupun personal. Dalam konteks berbangsa, kemerdekaan berarti kebebasan sebuah negara untuk menentukan nasibnya sendiri tanpa intervensi asing. Sementara bagi individu, kemerdekaan mencerminkan hak untuk hidup bebas, mengekspresikan diri, dan menentukan arah hidup tanpa tekanan.

Semangat itu pula yang dihidupkan oleh warga Kavling Mushola Nurul Iman, RT 004 RW 008, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan lomba-lomba rakyat yang melibatkan semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Puncaknya, sebuah karnaval digelar dengan penuh warna dan semangat kebangsaan. Pakaian adat dari berbagai daerah dikenakan oleh peserta, mencerminkan keberagaman suku dan budaya Indonesia yang menyatu dalam satu semangat: Merdeka!

Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran sosok “Bung Karno” di tengah-tengah karnaval. Seorang peserta tampil total mengenakan pakaian khas sang proklamator. Kehadirannya menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan tokoh-tokoh bangsa yang telah mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaan.

Turut hadir dalam kemeriahan tersebut Ketua RW 008, Anis Awaludin, S.Sos., didampingi Ketua RT 004, Sumadi, serta Ketua Karang Taruna, Fahru. Mereka menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan partisipasi warga dalam memeriahkan HUT RI.

“Kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati kemerdekaan, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari kekompakan dan kebersamaan warga,” ujar Endro, Ketua Panitia Karnaval sekaligus penanggung jawab Malam Puncak Peringatan HUT RI yang digelar pada Sabtu malam, 22 Agustus 2025.

Senada dengan itu, Ketua RT 004, Sumadi, menambahkan, “Karnaval ini adalah cerminan dari semangat gotong royong dan rasa cinta tanah air yang terus tumbuh di lingkungan kami.”

Perayaan ditutup dengan malam puncak yang diisi penampilan seni, pembagian hadiah, serta doa bersama sebagai wujud syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa ini.

(Eddy S. Firdian)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed