Garut.-kompas rakyat – Dugaan kuat Program Pembangunan Jembatan Bokor Desa Tanjungmulya Kwxamatan Pakenjeng yang tender pengerjaannya dimenangkan oleh CV Irlando asal Garut kota berdasarkan Surat Perintah Kerja ( SPK ) Nomor : 602.1/45/PPK-3/DAU.PRB/BM/PUPR/2025, Tanggal Kontrak 18 November 2025, Sub Kegiatan : Pembangunan Jembaran, Pekerjaan : Pembanguna. Jembatan Bokor Desa Tanjung mulya Kecamaran Pakenjeng.
Lokasi Kecamatan Pakenjeng, Sumber Dana : APBD-PRB KAB.Garut, Tahun Anggaran 2025, Nilai Pekerjaan : Rp 364.722.900.00 ( Tiga ratus juta Enam puluh empat juta tujuh ratus dua puluh dua dua ribu sembilan ratus rupiah, ) kini pengerjaannya sedang dalam pengerjaan oleh para pekerja berasal dari Kecamatan Bungbulang.
Pembangunan Jembatan tersebut menjadi sorotan warga, dan disorot BPD Desa Tanjungmulya Kecamatan Pakenjeng, berita teesebut telah tayang dalam beberapa media Online, termasuk pada media kalibernews.net.Edisi Kamis 4/12/2025, ” Dengan Headnews berita ” Diduga Pembangunan Jembatan Bokor tidak Sesuai Spesifikasi dan Menggunakan Material tidak sesuai RAB dikeluhkan warga “” kejadian tersebut benar adanya bahwa perusahaan pemenang tender dalam pengeejaan tidak sesuai dengan, Spesifikasi, dan menggunakan pasir dari dasar sungai, yang tidak sesuia, Standarisasi, dalan RAB.
Demi memastikan informasi dari narasumber Inisial YS yang disampaikan kepada redaksi, redaksi sekaligus ketua DPD IWOI dan dua awak media dari Tribuncakranews.com, Jum,at 5/12/2025 sekira pukul 10: 20.Wib, menyambangi untuk melihat lokasi pembangunan juga menyerap beberapa informasi dari tokoh warga dan warga masyarakat, sejauh mana kebenaran informasi, yang disampaikan oleh warga Masyarakat, tentang pembangunan jembatan tersebut sehingga menjadi kisruh, antara BPD, Tokoh Pemuda, Tokoh warga Masyarakat dengan perusahaan.
Saat sampe dilokasi redaksi, sekaligus ketua DPD IWOI mencoba mengorek informasi dari penanggung jawab pekerja dilapangan, saat diperranyakan kepada penanggung jawab lapangan terkait dengan penggunaan pasir pasang dari dasar sungai, untuk melakukan pengecoran, dilokasi pembangunan, dengan spontan memberikan jawaban ” memang benar adanya, bahwa pasir yang digunakan menggunakan pasir yang diambil dari pinggur sungai, karena kalau nunggu pasir dari garut, itu lama waktunya, ini buktinya sambil nunjuk hasil pemasangan pasir yang sydah dicor.
Narasumber juga menyampaikan hal tersebut menjadi polemik dan pertanyaan warga masyarakat dan yang paling mendapatkan sorotan tajam mengenai adanya substansi tulisan yang ada dalam papan informasi tercatat bahwa proyek ini merupakan pembangunan jembatan, bukan rehabilitasi jembatan, memang benar pembangunan ini hanya dilakukan rehabilitasi dan penambahan ketinggian bukan pembangunan dari Nol persen, kami hanya melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk pemilik perusahaan ungkapnya.
Setelah itu Ketua DPD IWOI Kabupaten Garut, sedang melakukan Live Video, tiba – tiba disambangi salah seorang yang diduga Preman Kampung, sambil menyampaikan, dalam bahasa sunda kang ulah kikituan lah da saya oge faham, saya pemborong proyek ini, jadi saya faham arahna kamana, hampura can turun anggaranna, intina pasti proyek ieu, kondusip, ges lah ulah kikituan, pungkasnya sambil beranjak pergi meninggalkan, kejadian tersebut merupakan intimidasi dan sudah mengahalang-halangi tugas Wartawan untuk melakukan tugasnya. *** TIM ***













Komentar