JAKARTA | KOMPAS RAKYAT
Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi, kali ini menimpa wartawan di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Seorang jurnalis bernama Kipri Herdiansyah mengalami luka serius setelah diduga dipukuli oleh seorang oknum kontraktor berinisial RL pada Senin (8/12/2025). Insiden ini kembali menegaskan masih tingginya ancaman premanisme terhadap insan pers di Indonesia.
Korban yang merupakan jurnalis media online sekaligus Bendahara DPD IWO Indonesia Kota Pagar Alam itu diketahui mengalami luka robek di dahi kanan, lebam di dahi kiri, serta lecet pada hidung dan bibir akibat serangan brutal pelaku. Pemukulan terjadi di depan rumah pelaku di RT 01 RW 01 Kelurahan Jangkar Emas, Kecamatan Dempo Utara, setelah korban diundang datang ke lokasi oleh RL.
Menurut keterangan korban, pelaku diduga tersinggung atas pemberitaan yang dimuat di media online, lalu melakukan pemukulan secara membabi-buta. Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap jurnalis di wilayah Sumatera Selatan.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia) Dr. NR Icang Rahardian, SH, MH mengecam keras tindakan premanisme yang dilakukan oleh RL.
“Sangat disayangkan masih ada pihak yang tidak menghargai tugas wartawan, bahkan nekat melakukan tindakan biadab dengan gaya premanisme. Saya mengecam keras cara-cara primitif seperti ini,” tegas Icang kepada media, Selasa (9/12/2025).
Icang mendesak aparat kepolisian segera menindaklanjuti laporan korban dan memproses hukum pelaku tanpa pandang bulu.
“Ini harus disikapi serius oleh seluruh anggota IWO Indonesia. Saya mendesak Polres Pagar Alam untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Siapapun pelakunya, hukum harus ditegakkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ketum IWO Indonesia menyatakan dirinya siap menjadi “panglima perang” dalam melawan segala bentuk kekerasan terhadap wartawan, termasuk mengawal laporan polisi Nomor: LP/B/253/XII/2025/SPKT/POLRES PAGAR ALAM/POLDA SUMATERA SELATAN.
Sebagai langkah lanjutan, Icang memerintahkan Ketua DPW IWO Indonesia Sumatera Selatan untuk segera melayangkan Laporan Informasi ke Polda Sumsel agar kasus ini mendapat perhatian khusus dari Kapolda Sumatera Selatan. (Red)













Komentar