oleh

Meninggal Sholat Jumat, Bupati Bogor Ingatkan Fatwa MUI

Bogor, Kompas Rakyat

Saat ibadah jumat  (17/4) masjid Al Atieq, Kampung Semplak Kaum, Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Seorang jamaah meninggal . Masih sempat melaksanaakan rakaat pertama. Namun pada rakaat kedua, pria itu tiba-tiba tumbang dan meninggal dunia.

Seperti dikutip dari Pojok Satu Pria yang belakangan diketahui bernama Odang tersebut ikut salat jumat dan berada di shaf ke delapan atau di tengah. Pada saat rakaat kedua tiba-tiba Odang jatuh sehingga menimbulkan kepanikan jamaah lainnya. Kemudian jamaah menjauh dari pria tersebut.

Melihat kejadian itu, beberapa jamaah yang sedang melaksanakan salat Jumat bubar karena khawatir pria tersebut terinfeksi Covid-19. Warga tak berani mendekat dan menyentuh jenazah Odang karena khawatir terinfeksi virus Corona.

Tak lama, petugas dari RSUD Cibinong kemudian datang ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah Odang. Petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) kemudian membawa jenazah Odang ke RSUD Cibinong.

Ade Yasin Bupati Bogor, Ade Yasin menanggapi meninggalnya, seorang lelaki paruh baya  itu menjelaskan, pihaknya saat ini menunggu hasil visum dari rumah sakit, terkait meninggal lelaki berusia 53 tahun itu. Bupati yang juga  Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor ini. menjelaskan, evakuasi yang dilakukan menggunakan standar protokol penanganan Covid-19, tidak lain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Gugus Tugas yang menunjuk untuk evakuasinya menggunakan protokol Covid-19. Tapi kami lakukan visum untuk mengetahui penyebab meninggalnya di RSUD Cibinong,” kata Ade, Minggu (19/4).

Ade juga prihatin, di tengah pandemi Covid-19 masih beberapa wilayah di Bumi Tegar Beriman menggelar kegiatan keagamaan secara berjamaah. Namun, ketika ada yang meninggal seperti kemarin lusa mereka tiba-tiba panik.

Kata Bupati  Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan imbauan agar untuk sementara waktu tidak menggelar kegiatan keagamaan di masjid untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 . “Prihatin saja. Ketika mereka ngotot solat di masjid, terus ada yang jatuh dan meninggal, mereka lari tunggang langgang. Jadi ketakutan, ini yang harus jadi catatan bahwa kita seharusnya mengikuti imbauan dari pemerintah,” sebutnya (Tim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed