oleh

Orang Tua Murid SMPN 42 Kota Bekasi Keluhkan Biaya Study Tour Sebesar Rp 1.800.000

Kompas Rakyat Bekasi

Dampak Pandemik Covid-19 masih sangat terasa bagi masyarakat pada umumnya, Khususnya masalah ekonomi yang belum pulih.

Sebelumnya pewarta media Kompas Rakyat Bulan Februari 2023 sudah menerima informasi baik melalui WhatsApp maupun secara langsung dari beberapa orang tua murid terkait biaya Study Tour sebesar Rp. 1800.000,- SMPN 42 Kota Bekasi. Dan tanggal 28 Februari pewarta ingin meminta Klarifikasi dari Kepala Sekolah selaku pimpinan di SMPN 42 tersebut, namun Kepala Sekolah sedang ada kegiatan.

Pewarta pun melakukan wawancara lagi kepada Orang Tua wali murid, sebut saja ibu bulan. Bu pulan membenarkan hal itu, ia mengakui bahwa biaya Study Tour tujuan Jogja selama 4 hari 1,8 jt tanpa ada surat edaran untuk rapat.

“Ia itu benar biaya Study Tour 1,8 jt. Kebijakannya sudah lama sejak semester I udah dibagiin buku tabungan, itu tanpa surat edaran tanpa ada rapat. Kalo pikir saya kan rapat dulu, dirapatin dulukan enak ini enggak tau-tau dipintain duit. ini mau beli tiket harus ada paling tidak separo dulu..gitu.” Katanya 15/03/23

Menurutnya ada penekanan dari pihak Sekolah ke siswa masalah pembayaran. “Kata anak saya yang nabungnya baru sedikit dipanggil pihak Sekolah. Gimana kamu mau ikut tabungan kamu aja baru Rp….. ?”

Terus anak saya bilang “Mama nabungnya cuman Rp….. aku ditanya ama wali kelas suruh bayar, karna tabungan anak saya baru Rp….. mama buruan nabung gituu…… Jadi saya kesekolahan dong bayar, Sekarang saya sudah bayar Rp….. tapi gak pake kwitansi, mungkin takut kali yaaaaaa kwitansi itukan bukti.” Katanya

Bu Pulan mengatakan biaya Study Tour diminta sama pihak Sekolah supaya para orang tua murid sudah menabung 1,8 jt sebelum bulan Desember 2022. “Itu dulu dipintain sebenarnya lunas sebelum bulan Desember 2022, tapikan saya banyak pengeluaran”. Sambungnya

“Ini yang 1.8 jt kan berat, belum ngurusin anak nanti kasih uang kantongnya ke Jogja selama 4 hari. Kata pihak Sekolah harus udah masuk karna mau nyetak tiket berangkatnya akhir Mei harus udah lunas semua, orang kebingungan dong yang pada belum bayar, yaa… namanya Sekolah di Negeri kan banyakan gak mampu.”

Peristiwa tersebut dianggap tidak wajar oleh Herman anggota TOPAN-RI “ Sebelum membicarakan masalah biaya, terlebih dahulu diadakan rapat dan untuk apa Study Tour tersebut harus dilaksanakan? Dampak Covid -19 kan masih terasa sampai saat ini, lagi pula kenapa harus Ke Jogja, Kenapa tidak diwilayah Bekasi aja supaya beban orang tua tidak terlalu berat?.” 15/03 ketika dimintai pendapatnya

“ Berdasarkan keterangan ibu itu, berarti inikan kebijakan pihak Sekolah tentu yang bertanggungjawab Kepala Sekolah selaku pemimpin di SMPN 42 Bekasi. Jika Study Tour itu harus tetap dilaksanakan, Kepala Sekolah harus menjelaskan rincian pengeluaran dan bukti-bukti transaksi pengeluaran selama Study Tour wajib diberikan kepada orang tua murid, dan paling penting yang ngurus anak-anak ini bagaimana? Mengingat anak SMP kan masih kecil belum terbiasa mandiri apalagi kls IX SMPN 42 Kota Bekasi kan ratusan tentu harus cukup orang yang urusin mereka” tegasnya (W.S)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed