oleh

Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Membentuk karakter Bangsa

Kompas Rakyat

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah berbagai upaya untuk mewujudkan pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif belajar dan mengembangkan potensi dirinya menjadi lebih baik dari segi kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, dsb.

Karakter berasal dari bahasa Latin character didalam bahasa Arab disebut juga khuluq artinya watak, tabiat, budi pekerti, sifat-sifat kejiwaan dan akhlak. Secara terminologi (istilah) karakter adalah nilai- nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan yang bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Megawangi dalam Kesuma, 2013, hlm. 5).

Tujuan Pendidikan Karakter

  1. Mengembangkan potensi peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter
  2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai dan tradisi budaya bangsa indonesia.
  3. Membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak
  4. Memahami perilaku karakter yang dikelola dengan
  5. Dapat menafsirkan dan menjelaskan berbagai karakter

 

 

 

 

18 Nilai Dalam Pendidikan Karakter Versi Kemendiknas

  1. Religius : Ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama (aliran kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan berdampingan.

  1. Jujur : Sikap dan perilaku yang menceminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, dan perbuatan (mengetahui apa yang benar, mengatakan yang benar, dan melakukan yang benar) sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat
  2. Toleransi: Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan agama, aliran kepercayaan, suku, adat, bahasa, ras, etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan dirinya secara sadar dan terbuka, serta dapat hidup tenang di tengah perbedaan
  3. Disiplin : Kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang
  4. Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh (berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya.
  5. Keratif : Sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.
  6. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh bekerjasama secara kolaboratif, melainkan tidak boleh melemparkan tugas dan tanggung jawab kepada orang
  7. Demokratis : Sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang
  8. Rasa ingin tahu, : Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih
  9. Semangat kebangsaan atau nasionalisme : Sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan
  10. Cinta tanah air : Sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekomoni, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa
  11. Menghargai prestasi : Sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi.
  12. Komunikatif, senang bersahabat atau proaktif : Sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan
  13. Cinta damai : Sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat
  14. Gemar membaca : Kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
  15. Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan
  16. Peduli social : Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.
  17. Tanggung jawab : Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara, maupun agama.

Bagaimana cara guru dalam membentuk karakter anak di sekolah?

Berikut ini cara membentuk karakter siswa yang dapat dilakukan di kelas :

  1. Memberikan Teladan

Guru merupakan orang tua siswa di sekolah yang harus selalu bertingkah aku baik dan berhati-hati saat berucap supaya dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa. Sering sekali guru iingat bukan saja karena pelajaran yang diajarkan, tetapi juga karena sifat yang dimilikinya, seperti sabar, tegas.

  1. Jujur dan Open-Minded

Setiap manusia tidak luput akan kesalahan tak terkecuali guru. Saat melakukan kesalahan jangan pernah malu untuk mengakui dan meminta maaf pada siswa. Guru Pintar juga harus legowo saat murid memberikan koreksi. Dengan begitu siswa dapat melakukan yang yang sama saat mengalami pengalaman serupa.

 

  1. Sopan Santun

Guru harus menerapkan 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan ,santun. Guru harus menegur siswa yang bertindak kurang sopan. Ada kalanya siswa melakukan hal tersebut karena sengaja melainkan karena mereka belum tahu jika yang dilakukan itu tidak baik. Guru sebaiknya memberikan teguran dengan cara yang lemah lembut.

  1. Menanamkan jiwa kepemimpinan

Dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi pemimpin. Guru dapat memberikan tugas secara berkelompok dan setiap kelompok harus memiliki ketua

Pendidikan karakter di Sekolah Dasar dapat diimplementasikan sebagai berikut :

  1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni dengan mengintegrasikan dalam kegiatan belajar mengajar melalui berbagai mata pelajaran baik secara parsial maupun terpadu (tematik).
  2. Pelaksanaan kegiatan pembiasaan keseharian yang berada di Sekolah Dasar, melalui pengembangan budaya/kultur sekolah untuk pengembangan pendidikan
  3. Pelaksanaan ekstrakurikuler dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti pendidikan kepramukaan, olah raga, seni, keagaamaan, dan lain-lain.
  4. Kegiatan pembiasaan keseharian di sekolah dan rumah dilakukan dengan memberdayakan dukungan orangtua dan Masyarakat.

Sejatinya karakter tidak hanya penting bagi seseorang tetapi juga penting bagi masyarakat. Memanfaatkan masa usia dini untuk mengajarkan pendidikan karakter baik pada anak sangat bagus karena ini sebagai pembinaan, pengarahan, pembimbingan, dan pembentukan karakter usia dini. Jika setiap keluarga dan sekolah senantiasa menerapkan pendidikan karakter bagi setiap anak dan siswanya, maka tentu akan banyak lahir generasi penerus yang paham akan kemajuan dan senantiasa menghormati sesamanya. Sebagai harapan untuk kedepannya anak akan menjadi manusia yang berkepribadian baik sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara.dan anggota. (Nuke Rosiana Dewi Mahasiswi Uiversitas Pelita Bangsa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed