oleh

AWAS Wartawan Bodrex berkeliaran di lingkungan Pemerintah dan Masyarakat !!!

Bekasi, Kompas Rakyat

Nio helen pemimpin umum dan pemred kompas rakyat menanggapi keluhan lingkungan Pemerintah dan masyarakat merasa resah atas kehadiran wartawan Bodrex berkelompok. Setahu kami pers memiliki barcode dari perusahaan PERS berbadan hukum. Seperti (SK) dikeluarkan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Senin 20/3/2023.

Dalam bahasa jurnalistik berkonotasi negatif, karena istilah wartawan bodrek meresahkan lingkungan kerja Pemerintah dan dimasyarakat , Bodrex(Can Nulis -Nulis) merujuk pada segerombolan wartawan tanpa media yang jelas, bahkan tidak pernah menulis berita itulah disebut WARTAWAN Bodrex.(CNN)

Pantauan Tim Konpas rakyat menyebutkan Wartawan Bodrex atau CNN (Tidak pernah menulis) Berkeliaran yang MemilikiKTA dari salah satu Media tapi tidak pernah Menulis. Periksa identitas seperti KTA dan Surat Tugas Liputan sertakan Hasil karya tulisan dari nama tercantum dalam box redaksi. Bukan hanya Kartu PERS saja tetapi lebih bagus telah tergabung dan memiliki Kartu salah persatuan Organisasi wartawan yang ada di Indonesia, Hal Ini Kerjanya hanyalah masuk ke berbagai instansi atau lembaga pemerintah serta swasta, yang bertujuan hanyalah memburu amplop dari pihak narasumber.

Kadang mengaku dirinya sebagai wartawan dari media resmi. Wartawan bodrex adalah wartawan yang bisa menimbulkan sakit kepala. Padahal bodrex merupakan obat untuk meredakan sakit kepala. Wartawan gadungan yang terkenal dengan sebutan bodrex ini biasanya bergerak secara berkelompok, minimal lima orang atau lebih. Tujuannya hanya satu, yakni untuk memburu amplop yang berisikan uang. Bila tidak dikasih, maka mereka tidak akan meninggalkan lokasi yang mereka kunjungi. Mereka cenderung memburu ‘siapa’ pihak humas atau penyelenggara pada suatu event/acara.

Untuk membubarkan kelompok wartawan gadungan ini, mau tidak mau, pihak humas atau penyelenggara event/acara akan mengeluarkan amplop yang berisikan uang. Ironisnya adalah, di antara mereka ada yang kurangajar, langsung membuka amplop yang diberikan dan apabila uangnya sedikit maka berani mengatakan ‘tidak terima’ dan meminta lebih. Wartawan bodrex cenderung tidak beretika. Sering bertingkah bak seorang preman, amatiran dan suka memalak (memeras).

Penyebutan ‘wartawan’ kepada mereka tentulah sangat tidak tepat, dan akan mencoreng nama baik pihak wartawan yang sesungguhnya.
Wartawan jenis ini sebut saja wartawan gadungan. Itu karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki media resmi, baik yang berskala regional maupun nasional. Parahnya lagi, ada pihak pemerintahan, khususnya di bagian kehumasan, sengaja bermitra dan memanfaatkan keberadaan wartawan bodrex untuk tujuan tertentu.

Sasaran wartawan bodrex untuk dipalak, biasanya pejabat di lingkungan pemda, mulai kepala seksi (kasi), kepala bidang (kabid), sampai kepada kepala dinas (kadis). Mereka juga mendatangi para camat, kepala desa serta para kepala sekolah.
Mereka menjalankan aksinya dengan modus berpura-pura meminta konfirmasi berita ini dan itu, sampai amplop berisi uang keluar.
Ciri-ciri wartawan bodrex, saat melakukan kunjungan ke lokasi yang dituju, suka sekali mengumbar atau men-expose atau menonjolkan indentitas dirinya sebagai seorang wartawan (Pers).

Kata pers atau wartawan biasanya sengaja dimunculkan di rompi atau jaket, atau pada pakaian seragam (uniform) mereka. Dan mereka terkesan bangga serta angkuh saat mengenakannya. Hati-hati terhadap wartawan bodrex yang saat ini semakin menjamur Jakarta Utara dan kerap membuat para pejabat, baik di pemerintahan maupun swasta akan sakit kepala.

Oleh karenanya, bila Anda bertemu dengan oknum yang mengaku dirinya sebagai wartawan dan suka menonjolkan diri sebagai wartawan, maka tanyakan terlebih dahulu kartu medianya dan kartu organisasi wartawan tingkat nasional. Bila tidak mampu mununjukkan ke dua kartu yang Anda pertanyakan maka oknum tersebut terindikasi sebagai wartawan bondrex. Ketahuilah bahwa wartawan yang sebenarnya (asli) tidak suka menonjolkan identitasnya sebagai wartawan. Mereka cenderung low profile dan flamboyan serta kerap menutupi identitasnya sebagai wartawan.
Tujuannya hanya satu yakni, cepat mengakses sumber berita di masyarakat.

Wartawan asli akan selalu mengedepankan etika dan kesopanan dan kesantunan, malah cenderung bersikap seorang intel yang menelusup agar dapat memperoleh informasi yang mau di rilis berita tersebut. Tujuan utama wartawan asli adalah berita exclusive. Life for news not life for envelope!.. (RED).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed